WQW

Minggu, 21 November 2010

Catatn Perjalanan Ar-Rahman Peduli Minggu 21 Nov 2010


Catatn Perjalanan Ar-Rahman Peduli Minggu 21 Nov 2010
Mengawali pagi di hari sabtu dengan ucapan Alhamdulillah, sebuah ungkapan syukur seorang hamba yang menggantungkan segala harapan dan puja-pujinya kepada Allah Rabb semesta alam, Ar-Rahman Peduli, mengawali aktivitas dihari sabtu ini dengan merapikan barang-barang logisti yang berada diposko utama sehingga ruangan di posko lebih luas, walaupun di hari sabtu ini Ar-Rahman peduli harus ditinggalkan 2 orang relawan yang harus kembali ke Jakarta, relawan yang tetap semangat menemani hari-hari perjuangan Ar-Rahman Peduli Merapi.
Seperti biasanya disetiap harinya Crew Ar-Rahman Peduli Merapi melakukan brifing untuk memantapkan langkah-langkah selanjutnya, menentukan titik lokasi yang akan relawan sambangi, setelah berembuk maka diputuskan hari ini untuk kembali menyusi Dusun Ketep Desa Sawangan Prov Jawa Tengah dan Dusun Panggungan Desa Wonolelo, ini merupakan desa yang sebelumnya telah kami sambangi dan berikan bantuan, baik berupa sembako maupun penyaluran hewan qurban, keputusan ini dimaksudkan sebagai langkah memantapkan silaturrahmi dan hubungan yang telah terjalin sebelumnya, namun kali ini kami memutuskan untuk membagi 2 tim dengan tujuan untuk menetap beberapa hari di 2 dusun tersebut, untuk mendata seluruh kebutuhan pendudukan dan menjadi pendamping, sebagai bentuk commitment pengembangan masyarakat.
Pukul 13.00 setelah bersantap siang di posko utama Ar-Rahman Peduli Merapi dengan menu nasi putih dan lauk ikan berkuah, tim pun mengemas barang untuk menuju titik lokasi, mempersiapkan segala peralatan dengan pertimbangan kondisi alam yang akan dikunjungi, sembari diselingi dengan riuh rendah canda dan tawa relawan dengan joke-joke yang khas, sekedar mmencairkan suasana dan menghilangkan rasa tegang yang menyelimuti tim relawan karena kali ini mereka akan menetap beberapa hari disana bersama masyarakat.
Ditemani dengan mobil grand livina yang disopiri oleh bapak Doel kami pun memulai perjalanan siang itu menuju titik aksi, melalui jalan provinsi menuju Jawa Tengah, ini disebabkan jalan dari arah kaliurang menuju merapi merupakan daerah larangan, sehingga kami harus berputar, demikian penjelasan pak sopir yang setia menemani kemanapun Tim berada, sosok bapak yang sabar siap mengantar kemanapun kami akan pergi. Diperjalanan menuju Dusun Ketep dan Dusun Panggungan kami disambut dengan hujan gerimis dan pemandangan rumah-rumah penduduk yang kelihatan sepi, serta ladang yang tertutup debu, sesekali rombangan kami berpapasan dengan mobil relawan dan pengangkut bantuan dari lembaga yang lain. Melalui jalan yang berkelok dan menukik menyatu dengan gerimis yang seakan meredakan keangkuhan abu yang menempel berhari-hari disegala penjuru.
Di Dusun Ketep kami langsung menuju Posko Bantuan merapi, bertemu dengan Bapak Martopo selaku ketua pemuda Dusun Ketep,kami pun disambut dengan hangat dan ramah di posko tersebut. Bang Lizar sebagai Korlap mengawali perbincangan dengan menanyakan keadaan terkini masyarakat setempat, setelah menyampaikan maksud kedatangan kami kali ini untuk lebih mendekatkan diri dengan masyarakat dengan menempatkan relawan di Dusun Ketep tersebut,kamipun minta diantar ke rumah salah satu ustadz yang berada di Dusun tersebut beliau bernama Ustadz Said, sehari-harinya beliau sebagai guru ngaji dan tokoh masyarakat di dusun tersebut, dengan mengendarai motor tumpangan dari relawan posko relawan bergerak ke rumah ustadz Said yang berjarak sekitar 300 meter dari Posko. Rumah dengan design minimalis kami disambut dengan sosok yang sederhana. Rumah yang ditempati juga difungsikan sebagai tempat pengajian anak-anak TK/TPA yang berjumlah kuranh lebih 100 anak, coordinator relawan Ar-Rahman Peduli Merapi Bang Lizar memulai perbincangan dengan mengutarakan maksud kedatangan kami di dusun tersebut, namun karena lain hal kali ini kami belum bisa diterima dengan maksud menetap di tempat tersebut sebagai pendamping masyarakat dengan alas an masyarakat di Dusun ini semuanya masih ditempat pengungsian. Menunjukkan pukul 17.30 kami melanjutkan perjalanan menuju Dusun Panggungan Dusun yang berada di kaki gunung Marbabun dan berjarak 12 kilo meter dari Merapi….beberapa detik sebelum sampai di tempat tujuan kami disuguhi pemandangan eksotik dengan munculnya bulan purnama tepat disamping gunung Marbabun yang menghadirkan seluet senja cantik meskipun gunung marbabun terselimuti awan tipis, namun ini merupakan pemandangan indah yang pernah Tuhan hadirkan untuk kami hambanya.
Sampai di Dusun ini Kami disambut dengan ramah oleh Bapak Kadus Panggungan Dusun Wanalelo bapak yang Nampak masih energik menyambut rombongan kami dengan salaman, tak lama setelah bercengkrama di kediaman bapak dusun, adzan magrib mengalun menandakan waktu magrib tiba, kamipun menuju mesjid yang berdampingan dengan rumah pak dusun, dengan posisi Mesjid yang agak diatas, cuaca saat itu terasa dingin menusuk ke tulang sum-sum membuat beberapa relawan kelihatan mendekapkan tangannya didada untuk menghalau rasa dingin. Air wudhu yang membasuhi wajah menghapus rasa lelah perjalanan setengah hari ini.
setelah melaksanakan sholat maghrib dan Isya bersama masyarakat, kami diperkenalkan dengan segenap warga yang hadir sholat saat itu, diawali dengan penyampaian bapak Kadus panggungan sebagai kata pengantar, yang selanjurnya diserahkan kepada rombongan Ar-Rahman Peduli Merapi yang hal ini disampaikan oleh coordinator relawan Ar-Rahman Peduli Merapi bang Lizar……..menyampaikan rasa gembira dan sykur bisa hadir ditengah masyrakat dusun Panggungan, dalam penyampaiannya beliau meminta kesdiaan warga untuk menerima tim kami yang akan berada disana untuk eberapa hari, dari pertanyaan yang dilontarkan disambut dengan jawaban Nge…(bahasa yang paling dihafal oleh relawan Ar-rahman). Dalam penyampaiannya juga diselingi dengan motivasi kepada warga setempat untuk tetap optimis dan berprasangka baikm terhadap Takdir Tuhan, serta mengajak generasi muda di Dusun tersebut untuk semangat dalam menuntut ilmu sehingga dapat menjadi orang-orang yang sukses,mengakhiri perjumpaan dengan warga dimesjid kamipun bersalaman dengan semua jamaah laki-laki yang ada, selanjutnya kami kembali ke rumah pak Kadus untuk membicarakan planning kedepan, semnbari ditemani dengan teh panas dan sajian singkong goreng seakan berpadu dengan rasa dingin yang menyelimuti Dusun Panggungan. Setelah menyelesaikan hajat relawan yang akan tinggal di Dusun ini kami pun pamitan untuk pulang melanjutkan perjalan selanjutnya……………..lambaian tangan kepada relawan yang tinggal menjadi tanda perpisahan untuk bertemu kembali, selamat berjuang sobat, selamat mengabdi doa kami akan selalu menyertaimu dan hati kita kan selalu berpaut (Bang Natsir, Bang Yasin, Bang Akbar).rombongan pun kembali meluncur menuju kota jogja….jauh meninggalkan Dusun Ketep dan Dusun Panggungan, heningmu dan keindahanmu kan mempertemukan kita di lain hari………

Andi Takdir. Yogyakarta 20 November 2010 (pkl 22:36)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar